Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting MikroTik sebagai gateway dan bandwidth management dalam sebuah LAN. Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah dipahami berikut saya gambarkan topologi jaringan sebagai contoh kasus yang kemudian akan kita implementasikan dalam bentuk konfigurasi MikroTik. Ini sebagai contoh saja, aslinya anda harus menyesuaikan dengan kondisi jaringan anda sendiri.
Dari topologi diatas, ada beberapa hal yang nantinya akan kita lakukan, yaitu :
- Menentukan IP Address untuk Interface Public dan Local pada Gateway MikroTik, dimana Interface Public
akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local. - Menentukan IP Address disetiap Client, sesuaikan seperti pada gambar topologi.
- Menentukan Routing pada Gateway MikroTik sehingga dirinya sendiri sudah harus bisa terkoneksi ke
Internet. - Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
- Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client, seperti terlihat
pada gambar topologi.
Dari hal-hal yang kita lakukan di atas menjadi panduan bagi kita untuk menentukan apa saja yang harus kita kerjakan, berikut langkah demi langkah proses konfigurasinya :
1. Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server MikroTik
Karena Gateway MikroTik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Sebagai langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway. Untuk itu masuk ke sistem MikroTik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt :
[admin@MikroTik] > interface ethernet print
Jika kedua interface terdeteksi maka akan tampil seperti terlihat pada gambar
Konfigurasi IP Address untuk kedua Interface
2. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan Client-03, yang berbeda
hanyalah IP Address yang diberikan.
3. Menentukan Routing Gateway MikroTik agar bisa terkoneksi ke Internet
Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway MikroTik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan MikroTik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway MikroTik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway MikroTik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway MikroTik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway MikroTik.
Jalankan program winbox
Setting Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai panduan.
4. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.
Buka Jendela Firewall, lalu buka buka table NAT.
Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet. Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03.
Tampilan tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut.
Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.
5. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client tidak ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Kita akan menggunakan metode “Queue Tree” untuk membatasi penggunaan bandwidth pada Client. Karena dengan metode Queue Tree kita akan lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan bandwidth, tidak demikian jika kita menggunakan metode “Simple Queue”.
Langkah pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel MANGLE, untuk memberikan tanda “mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar dari Gateway MikroTik ke masing-masing Client.
Gambar sebelumnya merupakan langkah untuk membuat ‘Mark Connection’ atau penanda koneksi, langkah selajutnya masih merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita akan membuat ‘Mark Packet’ atau penanda paket, silahkan ikuti langkah-langkah seperti pada gambar. Langkah pertama diawali dengan meng-klik tanda ‘+’ pada Tab Mangle, seperti ditunjukkan pada langkah ke-4 pada gambar sebelumnya.
Ulangi langkah pembuatan ‘Mark Connection’ dan ‘Mark Packet’ untuk Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanya pada bagian : Src. Address, New Connection Mark dan New Packet Mark yang nantinya disesuaikan dengan Client-02 dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :
Konfigurasi ‘Queue Tree’, untuk besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client
silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan.
Pengaturan bandwidth download untuk Client-01
Lakukan langkah yang sama untuk mengatur bandwidth download dan upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada : Name, Packet Mark, Limit at dan Max Limit. Tampilan akhir pengaturan bandwidth untuk masing-masing Client akan terlihat seperti pada gambar berikut :
Gambar di atas juga nantinya akan dimanfaatkan untuk memantau penggunaan bandwidth Download dan Upload pada masing-masing Client.
Sekian dulu artikel dari saya. kalau ingin download versi PDF nya bisa ke sini.
*source : Open Knowledge and Education
July 25, 2009 at 1:44 pm
tiada kata lagi selain “Terimakasih”
awal mula saya bisa faham berawal dari sini.
wah..bahasa q kurang gaul nich…
one more.t Thanks…
July 29, 2009 at 4:51 am
Terima kasih kembali…
tiada yang lebih indah dari berbagi ilmu dengan sesama….. 😉
kalo mau gaul, ngaskus aja… 😀
September 3, 2009 at 4:06 am
Sangat berguna ..
semoga amal dan ibadahnya diterima allow
amin……
September 30, 2009 at 4:15 am
Bukan allow, tapi Allah SWT. kali…. 😉
amin, semoga yg membaca diberikan kemudahan untuk mencerna kata2 di blog ini…. 😀
October 31, 2009 at 11:51 pm
maksih banyak inrfonya mas.tapi saya belum ngerti os mikrotik apa yg dipakai dan dimana bisa dapat.trus kalau buat warnet bilingnya yang mana apakah salah satu clien bisa dijadikan billing.makasih sebelumnya.
hajar-makssar
November 1, 2009 at 8:11 am
OS = Operating System = Sistem Operasi semisal windows, linux, free BSD, dll. bedanya untuk mikrotik khusus sebagai OS untuk router. Mikrotik bisa didownload dari web resminya di http://www.mikrotik.co.id/download.php
untuk masalah billing, setau saya mikrotik bisa disetting juga untuk billing deh… 😀
coba aja mas hajar googling, banyak kok tata cara nya… 🙂
November 11, 2009 at 2:33 am
haduw,….haduw….. tetep aja ga’ mudeng…… gaptek… hhohohohoh
November 15, 2009 at 5:05 am
Iya mbak, emang lebih enak kalo sambil praktek…. 😉
November 15, 2009 at 4:38 am
wAh,,aKhirnya biSa dpet juga Cra-caranya..
Mksih yAaaaaaaaa !!!!
November 15, 2009 at 5:06 am
Iya……….
senang bisa membantu sesama…. 🙂
November 15, 2009 at 5:16 am
tpi,,kYak nya koK gk sampe’ selesai ya ???
November 17, 2009 at 8:16 am
Maksudnya mba ??
November 22, 2009 at 1:23 pm
wah……… jlas mas…..
sering2….. bagi informasi ya. mas……
thank’s…….
November 26, 2009 at 3:00 am
Insya allah ya mas….
terima kasih kembali,,,, 😉
December 3, 2009 at 1:40 am
kita punya 10 client tetapi pada saat tertentu yang ke pake hanya 5 client apakah bandwith nya akan secara otomatis menghatur sendiri ?
December 14, 2009 at 12:12 am
Jika disetting sebagai gateway saja, tentu akan otomatis mengatur sendiri. tetapi kalau disetting sebagai bandwidth management yang fungsinya untuk mengatur bandwidth, maka bandwidth tiap client sudah fix seperti yang diatur di mikrotiknya….. 🙂
December 13, 2009 at 5:29 pm
pfiuhh..akhirnya nemu jg!
trima kasih banyak mas atas tutorialnya.
December 14, 2009 at 12:13 am
Alhamdulillah, akhirnya bisa membantu sesama….. 🙂
terima kasih kembali mas…. 😉
December 16, 2009 at 7:32 am
sore pak,
info bapak sangat membantu para pemula yg sedang mengenal wifi, rtrw net, dst.
semoga bapak dan keluarga selalu diberikan kesehtan dan rezki yg berlipat ganda amien.
Ada sedikit ketidak fahaman sy pak mengenai cinfig mikrotik yaitu setelah kami lakukan arahan bapak kendala sy di LOGIN kenapa selalu tidak dikenali ketika sy tulis pass ADMIN dimanan kekurangan sy pak, yg kedua peletakan atau setting IP gateway, sy agak sulit memahami perihal peng alamatannya, seperti IP gateway sisi CLIENT,IP gtw sisi Mikrotik, IP Gatwy sisi Akses Point, terhadap pemanggilan. maaf pak mudah2an bpk paham dg maksud sy, dan terimakasih atas segala petunjuknya. salam
hendy-cikampek
December 17, 2009 at 1:29 am
Terima kasih atas doanya. Semoga apa yg didoakan mas Hendy buat orang lain selalu dikembalikan kepada mas Hendy…. 🙂
Sebelumnya saya mohon maaf, saia masih bujangan mas blom nikah….. 😉
dipanggilnya jgn bapak ah, malu saia… 😀
Saya coba jawab ya mas, maaf kalo kurang berkenan.. 🙂
1. Untuk login, apakah sudah dipastikan connect nya ke IP gateway mikrotiknya ?
karena untuk default username dan password dari winbox adalah user : admin dan pass : (dikosongkan saja)
2. IP address disisi mikrotik diisikan dengan IP yang didapat dari ISP pada eth1 dan IP lokal LAN pribadi pada eth2.
Untuk clientnya, disetting IP Address sesuai IP lokal disana hanya saja IP gatewaynya diisikan IP milik mikrotik yg ada di eth2.
December 17, 2009 at 4:20 am
Terimakasih atas tanggapannya, memang sy sdh ckp umur sih dah mo punya cucu, he he , .
tapi belajar kan Unlimited jadi bukan speedy aja yg punya Unlimited . . oke langsung ke TKP ya, maaf . . maklum.
1/kalau merujuk pada contah Mas, padahal IP ISP dr Telkom adalah 192.168.1.1 artinya set IP ether1 diganti ya,..
ether 1 = 172.22.22.2/29 di ganti
ether 2 = 192.168.1.254/24
2/yang terjadi pd hasil test sy adalah
ping 192.168.1.1 oke
ping 172.22.22.2 oke
ping 192.168.1.254 oke
ping yahoo.com error
mikroik login ga bisa,
——————————-
baik mas akan sy coba stlah kami baca arahan diatas, jangan bosan2 ya share ke manula ha ha ha , . . . salam.
hendy
December 22, 2009 at 1:40 am
Ada pertanyaan yg mau saya tanyakan dulu pak.. 😉
IP dari telkom speedy itu hanya 1 (192.168.1.1) atau ada 2, yaitu IP LAN 192.168.1.2 dengan IP gateway 192.168.1.1
kalo IP dari telkom hanya 1, diset pada ether1 jadi IPnya 192.168.1.1/32
tetapi kalo IP dari telkom ternyata 2, maka diset IPnya 192.168.1.0/30
Saran saia untuk IP kearah client diganti blok IPnya saja pak supaya lebih aman. ether2 coba diset IPnya 192.168.10.0/24 jadi nanti dapat digunakan max sampai 254 host.
Maaf beribu maaf pak, saia jarang online jadi ga bisa setiap hari balas comment dari bapak… 🙂
December 17, 2009 at 6:53 am
atau maaf ya karena urgency nya cukup mendesak bisa ga’ di bantu remote dr Mas,
========================================
sekali lagi kalau Mas bersedia di email.,aku dah mumet dan penasaran, aku beusaha share dg lingkungan dan bpk2 dah menunggu2, . , malu ga malu sy sampaikan .
info: material tersedia
– Mikrotik DOM (L4)
– PC PIII Duron 850 Ram 512 HDD 20 M
– LAN card 3 pcs
– AP ( Nano 2 station )
– Switch hub D-link 8 port
– IP ISP-192.168.1.1
– Alokasi IP Existing ke client 192.168.1.2,..dst
——————————————
Trimakasih,
January 20, 2010 at 2:02 am
mas…..matur nuwun bngt…semoga ilmunya senantiasa mengalirkan amal ibadah buat jenengan….AMIN
February 8, 2010 at 3:06 am
Amin… 🙂
January 20, 2010 at 2:08 am
mas mau nanya, saya disini memakai 2 line speedy dengan :
address modem a. 192.168.1.1 yang
address modemb b 192.168.0.1.
Ingin saya load balancing menjadi 1 line saja. mohon diberi penjelasan ya mas…terima kasih banyak sebelumnya atas penjelasannya.
February 8, 2010 at 3:07 am
Coba silahkan langsung kesini mas… 🙂
http://www.forummikrotik.com/tutorial/6199-new-loadbalance-more-powerfull-tested.html
luengkap abis….. 😉
February 15, 2010 at 2:18 am
hmm……….mteri.a bguz bgt..!!!!!!!!!!!!!!
February 15, 2010 at 3:38 am
Terima kasih, senang bisa membantu…. 😉
February 15, 2010 at 2:23 am
hmm….mteri.a bguz bgt…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
February 15, 2010 at 3:39 am
Double Post nih si mbak…. 😀
bilangin momod ah suruh delete postnya…. 🙂
February 15, 2010 at 3:08 am
wa. . kren. .
artikel ni cukup berguna bnget. .
kbetulan bntar lg q ujikomp, , setting gateway n bandwidth management d ujikan jg. .
thanx berat y
February 15, 2010 at 3:41 am
Yup, semoga sukses ujiannya gan…. 😀
kalo mau lebih lengkap coba join ke http://www.forummikrotik.com 🙂
March 2, 2010 at 7:01 am
Ass..War..Wab
Semoga mas selalu dilimpahkan rejeki dan kesehatan amin… apa yg bapak sampaikan sangat bermanfaat buat saya.. kapan2 masnya main2 ke mataram saya juga baru selesai kuliah di STMIK Mataram dan kerja disana juga sebagai pengajar.. trimakasih banyak ilmunya..
April 1, 2010 at 5:07 am
Terima kasih kembali mas….. 😀
March 4, 2010 at 3:43 am
wah mantep bos…trims infonya…
March 17, 2010 at 4:35 am
matur suwun atas ilmu nipun engkang sampun sae banget n bermanfaat,,,,,
March 18, 2010 at 4:31 pm
terimakasi tutorialnya,,, terumakasi…
maaf mas saya mw tanya:
saya menggunsakan koneksi speedy,ber client 6 buah.tipologinya sama dengan punya mas di atas cm pembedaan ip bawaan dari modemnya ,modem menggunakan ip: 192.168.1.1 , ip d dlm mikrotik , lan0 modem (saya berinama ‘speedy’) —–> 192.168.1.2/24
lan1 ke hub (saya beri nama ‘local’ ———-> 192.168.0.1/24
settingan saya sama mas d atas dah sama cm bedanya pada no.4 (4. Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke Internet.)
perbedaannya: pada gambar 4. yg bertemakan “Masukkan IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet. Ulangi langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03.”. saya menggunakan :
chain: scrnat
OUTINTERFACE:speedy
action:masquerade
untuk membagi bandwith saya menggunakan simple queque. dengan 256k untuk download.
setting ip untuk client:ip client : 192.168.0.2/11 ,submask:sama,geywat:192.168.0.1,dns nya dns speedy
dan bisa browes … bisaa connect gitu mas :)tp ad masalah besar mas
pertanyaannya:
saya ping ,ke 192.168.1.1 -t (modem)bagus tanpa ad rto.ketika saya maen poker atau download,ping ke modem tiba2 ad rto,padahal klo koneksi tanpa mikrotik dan settingan saya mw download segimana banyak juga klo d ping kw modem,tidak ad rto,nah disitu mas poker lag,maen pointblank lag,padahal bandwith saya pke 1mb mas.apakah ada salah setting di posisi no 4,atau emang bandwithya kurang…. tp klo banwith kurang saya lihat d simple queque posisi tdk merah klo lg poker, dan ping ke modem ad rto,,,jd lag gitu mas,,,, trs saya coba klo langsung ke modem cek ping modem sambil maen poker atau download,tidak ad rto satu pun…
mohonnnn mohonnnn pencerahan mohooonn sekali mas……
terimakasi mas sebelumnya.. takut konsumen kabur massss,, tolong yyah mas
March 18, 2010 at 10:19 pm
saya pemain baru dalam dunia warnet,saya menggunakan isp speedy,,, begini tipologinya
speedy—–>mikrotik——>hub—–> client
saya menggunakan 6 client.
ip modem 192.168.1.1
ip mikrotik lan0—> modem :192.168.1.2/24
ip mikrotik lan1—-> hunb :192.168.0.1/24
setting ip client:
ip address:192.168.0.2/3/dst
saya menggunakan settingan mikrotik standar.. tdk pk proxy dll.yg penting bisa ngatur bandwith maksudnya..
—garis besar nya..—
setting gateway :192.168.1.1
untuk natnya :chain :scarnat
outinterface: speedy (lan0)
action:masquerade
pengaturan bandwith pake simplequeque masing2 ip 256kb
—- semua client bisa “conect internet”
pertanyaanya:
dari client saya coba ping 192.168.1.1 -t ke modem tidak ad rto,jika saya tidak menggunakan browes atau download…. saya mulai buka mozila —> google.com masi tidak ad rto untuk ping ke modemnya … kemudian saya buka facebook main poker/ ngedownload mulai ping yg ke modem itu ad rto nya,, mungkin ad sedikit tp lama2 jd lumayan banyak … khan mengganggu poker ,saya penasaran apakah modemnya yg rusak.. lalu saya tidak memakai mikrotik , speedy—–>hub—–> client,nah saya coba lg main poker dan download ,dan hasil ping ke modem tidak ad yg rto 1pun alias bagus.tp saya ingin memakai mikrotik mas.gimana yah mas caranya.apa memang begitu mas ad rto ke modem jika saya pake download/beban agak berat (poker)…. tp saya liat di simplequeque ip client yg rto itu ngga merah mas (melebihi 256kb) .saya menggunakan speedy 1mb.aduhhhh jd yg poker lag,gara2 ad rto ke jalur modem… mohonnnnnn pencerahannnn ,, takut konsumen kabur,,, mas master2 tolongin dounks da ganteng… strreeeeess tingkat tinggi… lancard dah d ganti semuaaaa,,,,,tp ttp… setingan kabel nya langsung dari teknisi speedy,,,, tollooooonngggg
April 1, 2010 at 4:53 am
Coba mas simplequeue nya dikecilkan lagi jadi 128 ato 192 Kbps..
diusahakan untuk b/w jgn diambil full 1Mbps semua, karena dapat dari ISP ga mungkin tiap saat 1Mbps terus.
Coba diatur supaya ada sisa sekitar 200an Kbps.
March 24, 2010 at 12:02 pm
makasih mas, berguna sekali…,
mau nanya, klo setingan dual WAN gmn mas yah?,misalnya untuk yang internet pake speedy, dan yang game online pake ISP laen dan diambil IIX nya tok…
mungkin tau artikel2 dengan kasus sperti ini..
makasih sbelumny..
April 1, 2010 at 5:06 am
Silahkan join kesini mas… http://www.forummikrotik.com
April 29, 2010 at 2:57 am
Ass…
mas sapta, terimakasih udah share ilmu… tutorial ini membantu sekali… klw boleh saya minta link2 yg ngebahas tentang mikrotik donk… seperti pemisahan jalur untuk lokal dan internasianal, membuat grafik dll… atas infonya thanks b4 mas….
May 11, 2010 at 12:56 am
Silahkan join http://www.forummikrotik.com 😀
May 9, 2010 at 7:51 pm
Waah..capek nyari tutor settingan awal mikrotik yg “ramah-murah-meriah-tapi menghasilkan”, eh dapat dimari… makasih banyak gan.. 😀
Tp ada yg msh “menggelitik” saya ni mas, sampek ga bisa ktawa lagi nih, hehehehhe..
gini mas, untuk pembagian BW, kan kudu paham hitungan byte-bit-Mbps-MB- dan sekaumnya..
Nah berkaitan dengan BW spidi, saya ambil paket upto 3 Mbps (nah ini, Mbps atau MBps?)
Stlh nanya2 ama om gol, spidi itu 3 Mbps.
Kesimpulan ane dr om gol :
1Mbps = 1.000.000 bits
3Mbps = 3.000.000 bits
Kalau dibagi rata untuk 11 client maka 3.000.000 bits / 11 = 272.727 bits
Lalu dialokasikan:
server + thin client 3 = 272.727 x 4 = 1.090.909 bits
BW / klien PC (7pc) = 272.727 bits
Bener ga ya hitungan saya? Mohon koreksi n pembahasan bersama.. 🙂
May 11, 2010 at 1:00 am
Untuk speedy itu hanya “upto” mas, jadi bandwidth aslinya ga seperti itu… 🙂
Untuk semua provider internet di Indonesia ga ada yg memberikan bandwidth xxx MBps, karena Byte per second adalah transfer rate sedangkan bit per second biasanya masuk dalam hitungan speed connection. CMIIW… 😀
1MBps = 8Mbps
1Mbps = 1024Kbps
1Kbps = 1024 bps
untuk hitungannya sudah benar mas kaya gitu 😛
May 22, 2010 at 3:25 pm
Ass…
makasih mas atas tutorial diatas…
ada yang ingin saya tanyakan,saya ini baru 1 hari utak atik makluk mikrotik ini. permasalahannya, dimana apabila ada 10 client online, maka bandwidth dibagi 10.misalkan mas, BW 1MBps/10=100KBps.
kemudian, apabila ada 5 client yang online,otomatis BW juga dibagi 5 (1MBps/5=200KBps). jadi router membagi otomatis apabila ada yang ofline maupun online.topologi jaringan sama dengan gambar diatas.
Sebelumnya Terima Kasih banyak atas bantuannya…
Wassalam…
June 29, 2010 at 4:44 am
TQ ..makasih byk.. sangat membantu
July 14, 2010 at 4:13 am
artikelnya bagus pak..
August 6, 2010 at 12:32 pm
nah… ini baru bener ga sepotong2 dan mudah dipahami,setelah ber hari2 gogling infonya muter2 belok sana-sini dan ga sama akhirnya saya dpt info ini dan berhasil, saya sangat berterima kasih skali mas…skalian ada yg ingin saya tanyakan dan kebetulan pertanyaan saya sama dgn pertanyaan mas gufron jadi idem.
August 20, 2010 at 7:39 pm
mas, bisa download settingan winbox bandwit manager, pakai speedy , ip modem 192.168.1.1 ,ip mikrotik 192.168.1.2 , ip gateway 192.168.0.200 , ip client 192.168.0.100 – 192.168.0.110 , terimakasih mas..
August 22, 2010 at 9:00 am
Assalamualaikm Kepada saudara Master
dan salam kenal saya kepada Om Master
Mengenai Tentang Mikrotik Selalu saya dengar dmana2 tetapi saya tetap tidak mengerti langkah2 awal untuk cara setting Mikrotik
saya mohon kepada Om Master Untuk Bimbingannya dan pencerahannya trimksh
balas ke email saya ya Om Master
trimksh
September 26, 2010 at 5:12 am
saya mau tanya,..
kalo misalnya saya mau ngetes.. tapi gateway nya beda.. misalnya server A gatewaynya 192.168.0.1 .. dan server B gateway nya 192.168.0.254 .. apakah server A dan server B bisa berkoneksi …
September 26, 2010 at 10:52 am
Bisa aja saling berkoneksi/berhubungan dengan syarat blok IP dari server A dan server B tidak boleh /24 karena kalo pake /24 pasti akan konflik IP dalam 2 jaringan tsb. Nanti tinggal di routingkan saja pada mikrotik atau routernya. Kalo mau aman, server A dan server B dibedakan bloknya. misal A 192.168.0.1/24, dan B 192.168.10.1/24